Fadhlan Hamidi

Kita pasti pernah melihat orang dengan segudang bakat dan potensi namun akhirnya hanya menjadi biasa tanpa adanya apresiasi yang berarti Banyak juga orang yang bisa sukses dan mendapatkan yang diinginkan walaupun kemampuan yang dimiliki terbilang pas pas-an Mengapa fenomena ini bisa terjadi ? bukankah logikanya adalah potensi dan usaha berbanding lurus dengan kesuksesan di depan mata Mungkin dan memang sangat mungkin faktor yang sangat penting namun terkadang terlupakan T-I-M-I-N-G / M-O-M-E-N-T-U-M atau apapun istilahnya Untuk pecinta bola basket Mungkin kita sepakat bahwa Iverson adalah salah satu pemain terhebat dalam sejarah NBA namun bahkan seorang iverson pada akhirnya tidak bisa sekalipun mendapat juara hanya karena berada di zaman yang sama dengan pemain seperti kobe dan Shaq sementara mungkin pemain yang hanya berada di level "baik" justru telah merasakan juara berkali kali seperti Iguodala, dan pemain lainnya Lain halnya dengan sepakbola Siapa

Hidup tidak selamanya berada di atas Kita tidak selamanya menjadi pemenang Roda kehidupan selalu berputar Dan kegagalan pasti akan menghampiri kita Pertanyaannya adalah Kenapa kita gagal? Lalu apa yang harus kita lakukan? Pernah mendengar bagaimana proses terjadinya penemuan lampu? kisah KFC dengan si kakek tua nya Atau bagaimana Golden State "diberikan pelajaran" oleh Lebron James di tahun 2016 Semuanya memiliki satu kesamaan. Mereka gagal dan merespon kegagalan yang dialami Banyak dari kita yang salah langkah dalam menyikapi kegagalan Sebagian besar dari kita meratapi kegagalan itu Sebagian besar tidak bisa menerima dan lari darinya Tidak sedikit yang akhirnya mencari "pelarian" untuk melupakan kegagalan. Sebenernya cara terbaik itu cukup simpel Just deal and live with it Terima kegagalan tersebut dan tetaplah hidup dengannya Mungkin sebagian dari kalian bingung dan tidak setuju menerima kegagalan berarti ikhlas dengan apa yang didapat