Al - Qudus
A. Makna Kebahasaan Al-Qudus
Al-Quddus merupakan kata yang mengandung makna "kesucian". Dengan mengacu pada makna ini, tersebutlah sebuah nama seperti Baitul Maqdis, artinya : tempat yang di dalamnya beberapa dosa disucikan. Selain itu juga berarti "yang suci", "murni", atau "yang penuh keberkatan. Kekudusan mengandung tiga aspek yakni : kebenaran, keindahan, dan kebaikan
B. Pesan Sosial-Ekonomi Sifat Al-Quddus
Al-Quddus merupakan kata yang mengandung makna "kesucian". Dengan mengacu pada makna ini, tersebutlah sebuah nama seperti Baitul Maqdis, artinya : tempat yang di dalamnya beberapa dosa disucikan. Selain itu juga berarti "yang suci", "murni", atau "yang penuh keberkatan. Kekudusan mengandung tiga aspek yakni : kebenaran, keindahan, dan kebaikan
B. Pesan Sosial-Ekonomi Sifat Al-Quddus
- Menjaga Kesucian Niat
Niat yang suci yaitu niat yang hanya mengharap ridha dari Yang Maha Suci. Sebaik apa pun amalan yang kita lakukan, memang tidak akan memiliki nilai di hadapan Allah tanpa diiringi niat yang suci. - Menjaga Kebersihan Hati
Pengaggungan terhadap Allah sebagai Al-Quddus, akan berpengaruh pada pembentukan pribadi yang baik jika diiringi dengan senantiasa menjaga kebersihan hati. Bersih dari segala kotoran yang dapat menodai ruhani kita - Mengembangkan Kejernihan Pola Pikir
Kejernihan berpikir akan berpengaruh positif dalam menjalani kehidupan serta target target yang hendak diraih. Yaitu target untuk maju dan berkembang yang didasari keridhaan kepada Allah. Namun, ketika materialisme - hedonisme sudah menjadi target hidup, hanya sedikit manusia yang mampu menjaga niat tersebut.
C. Sumber Landasan Sikap dan Mental
- Menjaga kebersihan rumah dan kantor secara rutin
- Menjaga kebersihan lingkungan seperti tidak membuang sampah
- Menjaga kebersihan diri ; mandi secara teratur, gosok gigi minimal dua kali sehari, berwudhu secara benar, memotong kuku, mencukur rambut secara berkala, beristinja, dan lainnya
- Menjaga kebersihan jiwa ; menjauhi niat jahat dan kotor, pamer, sombong, takabur, iri, dendam, hasud. Kemudian diikuti dengan sikap sabar, tidak berdusta, kasar, dan kotor, tidak mencaci, berbaik sangka dan senantiasa beribadah serta berzikir kepadanya
Sumber :
Asmaul Husna for Succes in Business & life, Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec, 2009, Jakarta
Comments
Post a Comment