Ar rahim

A. Makna Ar-Rahim

     Kata Ar-Rahim lebih memiliki penekanan makna dibandingkan dengan Ar-Rahman. Jika Ar-rahman hanya disangdang oleh Allah, maka Ar- rahim dapat juga dimiliki oleh manusia. Kasih sayang yang terkandung dalam Ar-rahim, jauh lebih besar daripada yang dikandung sifat Ar-rahman. Namun sifat ini hanya tertuju kepada orang yang beriman, curahan ke rahim-an Allah jauh lebih melimpah ketika orang yang beriman tadi berada pada kehidupan akhirat. Karenanya, untuk memperoleh limpahan curahan kasih sayang ini, Allah memerintahkan kita untuk bertaubat dari segala perbuatan yang dilarangnya
"Dan barang siapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampun kepada Allah, niscaya dia akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang"
B. Pesan Sosial-Ekonomi Sifat Ar-Rahim

  1. Menyayangi diri sendiri dan sesama
          Dalam konteks ini, menyayangi diri sendiri terkait erat untuk menjauhi segala yang dilarang Allah dan melaksanakan semua perintahnya. Selain itu kita juga harus peduli terhadap nasib dan penderitaan sesamanya, karena memang menyayangi diri sendiri harus sejalan dengan menyayangi orang lain
  2. Menyayangi Seluruh Makhluk
          Menyayangi disini berkenaan dengan menunjukan akhlak yang baik. Tidak saja akhlak terhadap sesama manusia, tetapi juga akhlak terhadap hewan, tumbuhan, atau lingkungan hidup
C. Sumber Landasan dan Sikap Mental
  • Mengamalkan nilai nilai mengasihi dan menyayangi dalam kehidupan sehari hari
  • Menunjukan akhlak yang baik termasuk dalam hal tidak mendzalimi hewan
  • Memberikan dukungan riil dalam mendukung upaya kepedulian sosial dan kepedulian terhadap lingkungan hidup
  • Menunjukan solidaritas yang dijiwai sifat saling menyayangi antarpersonil organisasi atau perusahaan
"Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinari. Sahabat yang setia ibarat pewangi yang mengharumkan, Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah"


Sumber : Asmaul Husna for Succes in Business & life, Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec, 2009, Jakarta 

Comments

Popular posts from this blog

Al Waliy

Al Hafidz

Al Khafidh