Al Lathif
A. Makna
Kebahasaan Al Lathif
Kata
ini berasal dari akar kata yang mengandung makna “lembut”, “halus”, atau
“kecil”. Dari kata ini kemudian lahir makna “ketersembunyian” dan “ketelitian”.
Sementara Ibnu Faris memaknaninya dalam artiaan “Yang Maha Lembut”
B. Pesan
Sosial – Ekonomi sifat Al Lathif
1. Menghiasi
Diri dengan Akhlak Mulia
Sifat lemah lembut
merupakan akhlak mulia. Karenanya berlemah lembutlah dalam bersikap namun tetap
tegas dalam menolak segala bentuk kebatilan. Sebab, menolak kebatilan pun
semestinya dilakukan dengan cara yang tidak kasar
2. Menjadi
Pribadi yang Pemurah
Seorang mukmin yang
lembut, bersikap derma terhadap sesamanya yang membutuhkan. Kelembutannya juga
menjadi kekuatan dalam dirinya untuk tidak terperdaya oleh hebatnya beragam
tipu daya manusia
3. Menciptakan
Kehidupan yang Damai
Sifat kelembutan yang
dimiliki seseorang akan menjadi modal dalam meraih kedamaian hidup. Baik
kedamaian hati secara pribadi maupun kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.
Ini bisa dilihat dari cara dakwah Rasulullah
C. Sumber
Landasan Sikap dan Mental
·
Lemah lembut dalam berutur kata, namun
tegas menolak atau mengatakan “tidak” pada segala bujuk rayu yang mengajak
berbuat tercela
·
Peka dalam merasakan penderitaan orang
lain sehingga bergerak untuk segera dibutuhkannya. Bantuan ini bisa berupa
hara, tenaga, ilmu, sesuai dengan potensi yang dimilikinya
·
Hati tidak tersentuh oleh ras cinta pada
dunia sehingga segala kecurangan dapat dihindari. Melimpahnya harta benda,
tingginya jabatan, bersinarnya popularitas, tidak membuat silau mata hatinya
·
Menjadi pribadi yang damai dan
mendamaikan. Hal ini tercipta karena dirinya dilimpihinya sikap pemaaf, tidak
pemarah, pembenci atau pendendam, menunjukan rasa simpatik, menebar kasih
sayang kepada sesama, bijak dalam menyikapi sesuatu.
Sumber :
Asmaul Husna for Succes in Business & life, Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec, 2009, Jakarta
Comments
Post a Comment