Al wakil
A. Makna Kebahasaan Al wakil
Kata ini pada dasarnya bermakna “mewakilkan”. Dalam
pengertian ini, Ibn Faris memaknainya dengan “berpegang teguh kepada orang lain
dalam urusan sendiri”. Sementara dalam konteks sifat Allah adalah “Yang Maha
Mewakili”.
B. Pesan Sosial – Ekonomi Sifat Al wakil
1. Berserah kepada Allah
Bertawakal
adalah penyempurna ikhtiat sekaligus upaya terakhir yang bisa dilakukan seorang
hamba. Karenanya, sempurnakanlah kerja dengan bertawakal kepada-Nya.
2. Bersyukur kepada –Nya
Seorang
hamba yang meyakini sifat ini pasti akan senantiasa bersyukur atas segala
karunia yang telah diberikan Allah kepadanya. Apalagi dengan bersyukur –
sebagaimana bertawakal – Allah pasti akan mencukupkan karunia-Nya bagi kita
3. Pandai Menjaga kepercayaan
Dengan
dilandasi sifat ini, seorang akan selalu menjaga kepercayaan yang diberikan
kepadanya. Ia tidak akan tergoda untuk menyalahgunakan kepercayaan itu meskipun
diiming-imingi dengan kedudukan, harta, serta perangkap lainnya. Sebab ia
sadar, bahwa kepandaian menjaga kepercayaan merupakan standar kualitas
keimanan.
C. Sumber Landasan Sikapa dan Mental
·
Menjadikan Allah sebagai sumber kekuatan
dan pengharapan
·
Menjiwai setiap ikhtiar atau
perbuatannya dengan mengharap keridahaan-Nya
·
Merasa cukup dengan pemberian-Nya, namun
tetap berupaya untuk memperbaiki kehidupannya menjadi lebih baik
·
Tidak berputus asa dalam berdoa dan
bekerja
·
Tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang
diberikan orang lain
·
Berupaya menjadi pribadi yang memiliki
kredibilitas
Sumber :
Asmaul Husna for Succes in Business & life, Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec, 2009, Jakarta
Comments
Post a Comment